Powered By Blogger

Rabu, 08 Februari 2012

Cara Praktis Bertanam Mawar Mini

MAWAR mini (Rosa hybrida L.) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang dikenal karena keindahannya, antara lain mempunyai bunga yang kompak, menarik, dan berbunga terus-menerus. Dari segi kegunaan, mawar mini dapat dipakai sebagai tanaman hias di dalam ruangan (indoor plant) dengan diletakkan secara utuh dalam pot beserta media tanamnya, sehingga kesegaran bunga dapat bertahan lebih lama.
Dalam usaha meningkatkan keragaman genetik dan untuk memperoleh varietas baru mawar mini yang bunganya berbeda, dapat dilakukan dengan menggunakan teknik mutasi iradiasi sinar gamma pada biakan in-vitro. Dari hasil penelitian aplikasi iradiasi sinar gamma pada biakan in-vitro mawar mini, telah diperoleh tiga mutan yang memiliki warna dan atau bentuk bunga yang berbeda dengan tanaman induknya. Ketiga mutan telah dilepas sebagai varietas baru dengan nama Rosmarun, Yulikara, dan Rosanda. Keunggulan dari ketiga varietas tersebut antara lain adalah kesegaran bunga dalam pot dapat bertahan lebih lama dan lebih tahan terhadap hama tungau dan penyakit embun tepung.
Perbanyakan tanaman
Mawar mini diperbanyak dengan setek. Sebagai media perbanyakan digunakan arang sekam. Panjang setek berkisar 10 cm ditanam ke media tersebut, setelah terlebih dahulu dicelupkan ke zat perangsang akar. Penyiraman tanaman dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore) dengan cara pengabutan atau penyemprotan dengan handsprayer.

Penanaman
Setek yang telah berakar (berumur lebih kurang 1 – 2 bulan), selanjutnya dipindahkan ke pot (diameter 14 cm) yang berisi media tanam yang terdiri dari sekam bakar dan humus (v/v 1 : 1). Tanaman sebaiknya ditempatkan di rumah plastik, sehingga tidak terkena guyuran air hujan.

Pemeliharaan
Pemeliharaan mencakup pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan penyiraman secara berkala. Pemupukan dengan NPK dilakukan 2 minggu sekali dengan dosis 1 – 2 gram/pot. Selain itu, diberikan pupuk daun sekali seminggu dengan cara disemprotkan ke permukaan daun secara merata.
Pengendalian hama dan penyakit terutama ditujukan pada penyakit embun tepung (Spaerotheca pannosa) dan hama aphid (Macrosiphum rosae) dan tungau (Tetranychus urticae). Penyakit embun tepung dapat dikendalikan dengan fungisida berbahan aktif mankozeb atau benomil dengan dosis sesuai anjuran. Hama aphid dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif deltametrin. Untuk tungau dapat dikendalikan dengan akarisida berbahan aktif dicofan, piridaben, atau amitraz dengan dosis sesuai anjuran.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar